Bulan Februari tahun 2023 menjadi bulan dan tahun yang istimewa bagi Indonesian Diaspora Network (IDN) di New South Wales karena bertepatan dengan hari jadinya yang ke-10 sejak berdirinya pada tahun 2013 lalu.
Salah satu bentuk rasa syukur, IDN NSW melakukan acara pemotongan tumpeng bersama dengan beberapa perwakilan organisasi masyarakat di NSW dan juga disaksikan oleh Konjen RI Vedi Kurnia Buana serta staff dari KJRI Sydney. Acara ini dilakukan bersamaan dengan AGM – Annual General Meeting tahun 2023.
Presiden IDN NSW, Salut Muhidin, memaparkan secara singkat perjalanan IDN NSW sejak awal dan selama 10 tahun terakhir, serta melaporkan kegiatan yang telah dilakukan setahun lalu dan program yang akan dilakukan mendatang.
Acara semakin semarak dengan hadirnya para Presiden IDN NSW dari periode sebelumnya, Frans Simarmata (Periode 2013), Rudolf Wirawan (2014-2017), dan Hendra Wijaya (2017-2021). Mereka menceritakaan kembali kisah balik IDN dan juga harapan untuk ke depan.
Semua sepakat bahwa Diaspora Network terbentuk di NSW sebagai sebuah Gerakan atau movement untuk menampung aspirasi dan ide-ide bersama para diaspora, yang terdiri dari WNI dan juga exs-WNI serta keluarga mereka yang termasuk anak dan partner/pasangan dari perkawinan campur. IDN diharapkan terus dapat menyambung persatuan melalui prinsipnya “connecting the dots”.
Konjen RI untuk Sydney, Vedi Kurnia Buana, dalam sambutannya memberikan selamat kepada IDN di NSW yang telah berjalan selama 10 tahun. IDN NSW sebagai bagian dari gerakan global diaspora Indonesia di banyak negara, Konjen menyatakan sangat mendukung setiap bentuk kegiatan positif yang dilakukan oleh IDN untuk kemajuan dan pembangunan bangsa Indonesia. Selain itu, Konjen juga mengingatkan untuk menjaga kebersamaan baik sesama diaspora Indonesia dan juga dengan masyarakat di NSW tempat kita
tinggal saat ini.
Ucapan selamat juga diberikan oleh perwakilan organisasi masyarakat lain yang hadir saat itu, termasuk dari Indonesian Community Council (ICC), Indonesian Business Council (IBC), Indonesian Australian Women Association (IAWA), Perhimpunan Indonesia (PI) dan Sekolah Pelangi, Australia Indonesia Association (AIA), Australia-Indonesia Youth Association (AIYA).
Hadir pula malam itu direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), Haryo Yudho Sedewo beserta staff, dan juga beberapa tokoh masyarakat Indonesia di NSW.
Sebagai catatan pelengkap tentang dinamika perkembangan diaspora, berdasarkan data dari sensus Australia tahun 2011 dan 2021, Diaspora Indonesia bertambah setiap tahunnya dari sekitar 88 ribu orang di tahun 2011 menjadi 133 ribu orang di tahun 2021. Proporsi terbanyak tinggal di wilayah NSW (43.5%), sebagian besar dari generasi pertama adalah kelahiran di Indonesia, sementara generasi mudanya mayoritas kelahiran di luar Indonesia termasuk lahir di Australia.
Dengan demikian wajah dan dinamika diaspora Indonesia di masa depan akan semakin berbeda dengan situasi saat ini. Hal ini perlu menjadi pemikiran bersama bagaimana menjadikan diaspora Indonesia menjadi lebih maju dimasa depan, seperti yang selama ini dituliskan dan diharapkan dalam deklarasi diaspora “Diaspora declaration” yang di mulai sejak adanya Conggres Indonesian Diaspora pertama di LA, tahun 2012 lalu.
Dirgahayu Indonesian Diaspora Indonesia di NSW, Salam Diaspora!